Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Model Economic Value Added (EVA) di PT. Bank Sumut
View/ Open
Date
2009Author
Putra, Mahandra
Advisor(s)
Nasution, Harmein
Nurhayati
Metadata
Show full item recordAbstract
Perkembangan industri perbankan saat ini melaju dengan begitu pesat, hal
ini dibuktikan dengan munculnya pesaing-pesaing baru di industri perbankan.
Persaingan tidak hanya datang dari industri perbankan konvensional sendiri tetapi
juga dikejutkan dengan datangnya konsep syariah yang terus berkembang dengan
laju pertumbuhan perbankan syariah yang sangat cepat. Hal ini membuat semakin
ketatnya persaingan di industri perbankan. Mengingat ketatnya persaingan di
industri perbankan maka setiap perbankan dituntut untuk terus meningkatkan
kinerjanya.
Kinerja perusahaan yang baik menjadi salah satu alasan bagi para investor
untuk menanamkan dananya dalam perusahaan tersebut karena dengan kinerja
yang baik diharapkan dapat meningkatkan kekayaan pemegang sahamnya. Tetapi
apakah pemegang saham memiliki suatu alat ukur yang tepat bagi kinerja
manajemen yang telah dipilihnya, masih menjadi pertanyaan bagi para pemegang
saham.
Steward (1990) memperkenalkan suatu pendekatan pengukuran kinerja
keuangan perusahaan. Pendekatan ini disebut dengan Economic Value Added
(EVA). Penerapan model EVA ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan
pengukuran menggunakan pendekatan tradisional seperti ROA (Return On asset)
dan ROE (Return On Equity). Salah satunya adalah metode EVA
memperhitungkan biaya ekuitas saham, dimana dalam konsep tradisional biaya
ekuitas saham tersebut diabaikan sehingga konsep tradisional tidak mencerminkan
penciptaan nilai perusahaan. Disamping itu, model EVA mampu menghilangkan
distorsi-distorsi akuntansi yang terdapat pada pendekatan tradisional yang hanya
berpedoman pada nilai buku.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana kemampuan
manajemen dalam mengelola dana perusahaan dan untuk mengetahui seberapa
besar nilai tambah yang berhasil diciptakan oleh manajemen bagi para pemegang
saham perusahaan dalam periode 2004−2008 dengan menggunakan metode EVA
sehingga dapat dilihat kondisi kinerja dan nilai yang sebenarnya dari perusahaan.
Hasil analisis EVA menunjukkan bahwa selama kurun waktu penelitian
tahun 2004 sampai tahun 2008 kinerja perusahaan PT. Bank Sumut berhasil
memperoleh nilai tambah pada tahun 2004, 2007 dan 2008, masing-masing
sebesar Rp. 17.603.193.603 (Rp. 17,6 M), Rp. 39.966.338.010 (Rp. 39,96 M), dan
Rp. 76.525.821.797 (Rp. 76,52 M). Sedangkan pada tahun 2005 dan 2006 kinerja
perusahaan mengalami penurunan dengan nilai EVA negatif, masing-masing
sebesar Rp. 69.221.440.097 (minus Rp. 69,22 M) dan Rp. 38.061.927.714 (minus
Rp. 38,06 M).
Adapun faktor yang paling mempengaruhi nilai EVA adalah beban
penyisihan penghapusan aset produktif dalam jumlah yang sangat besar sehingga
menyebabkan EVA pada tahun 2005 dan 2006 menjadi negatif. Disamping itu,
Faktor eksternal yang menyebabkan nilai EVA negatif adalah nilai Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) yang cukup tinggi.
Collections
- Undergraduate Theses [1487]