Show simple item record

dc.contributor.advisorNasution, Harmein
dc.contributor.advisorNurhayati
dc.contributor.authorPutra, Mahandra
dc.date.accessioned2023-04-10T02:54:06Z
dc.date.available2023-04-10T02:54:06Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/83935
dc.description.abstractPerkembangan industri perbankan saat ini melaju dengan begitu pesat, hal ini dibuktikan dengan munculnya pesaing-pesaing baru di industri perbankan. Persaingan tidak hanya datang dari industri perbankan konvensional sendiri tetapi juga dikejutkan dengan datangnya konsep syariah yang terus berkembang dengan laju pertumbuhan perbankan syariah yang sangat cepat. Hal ini membuat semakin ketatnya persaingan di industri perbankan. Mengingat ketatnya persaingan di industri perbankan maka setiap perbankan dituntut untuk terus meningkatkan kinerjanya. Kinerja perusahaan yang baik menjadi salah satu alasan bagi para investor untuk menanamkan dananya dalam perusahaan tersebut karena dengan kinerja yang baik diharapkan dapat meningkatkan kekayaan pemegang sahamnya. Tetapi apakah pemegang saham memiliki suatu alat ukur yang tepat bagi kinerja manajemen yang telah dipilihnya, masih menjadi pertanyaan bagi para pemegang saham. Steward (1990) memperkenalkan suatu pendekatan pengukuran kinerja keuangan perusahaan. Pendekatan ini disebut dengan Economic Value Added (EVA). Penerapan model EVA ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan pengukuran menggunakan pendekatan tradisional seperti ROA (Return On asset) dan ROE (Return On Equity). Salah satunya adalah metode EVA memperhitungkan biaya ekuitas saham, dimana dalam konsep tradisional biaya ekuitas saham tersebut diabaikan sehingga konsep tradisional tidak mencerminkan penciptaan nilai perusahaan. Disamping itu, model EVA mampu menghilangkan distorsi-distorsi akuntansi yang terdapat pada pendekatan tradisional yang hanya berpedoman pada nilai buku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana kemampuan manajemen dalam mengelola dana perusahaan dan untuk mengetahui seberapa besar nilai tambah yang berhasil diciptakan oleh manajemen bagi para pemegang saham perusahaan dalam periode 2004−2008 dengan menggunakan metode EVA sehingga dapat dilihat kondisi kinerja dan nilai yang sebenarnya dari perusahaan. Hasil analisis EVA menunjukkan bahwa selama kurun waktu penelitian tahun 2004 sampai tahun 2008 kinerja perusahaan PT. Bank Sumut berhasil memperoleh nilai tambah pada tahun 2004, 2007 dan 2008, masing-masing sebesar Rp. 17.603.193.603 (Rp. 17,6 M), Rp. 39.966.338.010 (Rp. 39,96 M), dan Rp. 76.525.821.797 (Rp. 76,52 M). Sedangkan pada tahun 2005 dan 2006 kinerja perusahaan mengalami penurunan dengan nilai EVA negatif, masing-masing sebesar Rp. 69.221.440.097 (minus Rp. 69,22 M) dan Rp. 38.061.927.714 (minus Rp. 38,06 M). Adapun faktor yang paling mempengaruhi nilai EVA adalah beban penyisihan penghapusan aset produktif dalam jumlah yang sangat besar sehingga menyebabkan EVA pada tahun 2005 dan 2006 menjadi negatif. Disamping itu, Faktor eksternal yang menyebabkan nilai EVA negatif adalah nilai Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang cukup tinggi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titlePengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Model Economic Value Added (EVA) di PT. Bank Sumuten_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM050403025
dc.identifier.nidnNIDN0025055202
dc.identifier.nidnNIDN0014056803
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI26201#Teknik Industri
dc.description.pages138 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record