dc.description.abstract | PT. Inti Jaya Logam merupakan salah satu perusahaan Make To Order yang bergerak dalam bidang pembuatan benda-benda logam berupa perlengkapan mesin-mesin yang dibutuhkan perusahaan manufaktur. Pesanan yang datang dapat berubah-ubah, baik jumlah maupun jenis produk yang dipesan. Sering kali pesanan yang datang per hari berjumlah lebih dari satu.
Ada beberapa kendala yang terjadi saat proses produksi seperti ketersedian mal, pemanfaatan dapur kupola, dan keterbatasan jumlah mesin saat proses finisihing. Kendala-kendala tersebut menyebabkan perusahaan mengerjakan pesanan hanya berdasarkan ketersediaan mal saja tanpa mengetahui order mana yang lebih penting dikerjakan sehingga proses produksi tidak berjalan dengan baik dan menyebabkan order terlambat diselesaikan
Untuk itu, maka perlu dilakukan penentuan urutan prioritas pengerjaan order dari alternatif atau order yang dipesan oleh konsumen dengan menggunakan pendekatan Multi-Attribute Decision Making (MADM) karena MADM biasanya digunakan untuk penilaian atau seleksi terbaik terhadap beberapa alternatif dalam jumlah terbatas. Matode MADM yang diimplementasikan adalah Technique for Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) dan metode pengembangannya berupa fuzzy MADM.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah urutan prioritas pengerjaan order dengan metode TOPSIS dan fuzzy MADM menghasilkan proses pengerjaan order yang lebih baik dan tepat waktu dibandingkan dengan kondisi awal perusahaan. Urutan prioritas pengerjaan order dengan TOPSIS adalah Fire Door, Dust Collector Cone, Bollard, Roster 5A, Rumah Bearing, Sporcket, Fire Graten dan Chain Link sedangkan fuzzy MADM hanya berbeda pada urutan keempat dan kelima yaitu antara Rumah Bearing dan Roster 5A. Adapun perbaikan yang dihasilkan dengan diketahuinya urutan prioritas pengerjaan order dengan kedua metode tersebut adalah percepatan penyelesaian mal untuk masing-masing order adalah Fire Grate (30%), Bollard (22%), Sporcket(29%), Dust Collector Cone (30%), Chain Link (18%), Roster 5A (17%), Rumah Bearing (36%), dan Fire Door(30%). Pemanfaatan dapur kupola dengan kapasitas maksimum sebesar 6 ton menghasilkan persentase peningkatan sebesar 100%. Keterlambatan pengiriman order untuk finishing tidak terlambat jika keterlambatan mal tidak terjadi. Akan tetapi, jika keterlambatan mal tetap terjadi, maka dengan dengan pemanfaatan dapur kupola secara optimal dapat mengurangi waktu keterlambatan pengiriman sebesar 50%. | en_US |