dc.description.abstract | Dalam era globalisasi ini, semakin banyak perusahaan yang mengeluarkan
produk sejenis dengan perbedaan yang tidak begitu signifikan. Hal ini mengakibatkan
tingkat persaingan yang sangat tinggi antara perusahaan dalam memasarkan produk
mereka kepada konsumen. Disisi lain, perusahaan juga harus memperhatikan
pengolahan produk yang dapat meminimalkan biaya dalam memproduksi. Beranjak dari
kedua kondisi tersebut, maka sebuah perusahaan dituntut untuk mampu berbenah yang
salah satunya adalah dengan melakukan perbaikan kecacatan produksi.
PT Mewah Indah Jaya merupakan salah satu industri penghasil peralatan rumah
tangga yang berasal dari plastik yaitu baskom, badan stoples, tutup stoples, badan
siraman dan corong siraman bunga, gelas, ember, jerigen, rantang, bak mandi. Dari tiap
jenis produk yang diproduksi oleh PT Mewah Indah Jaya, produk ember memiliki tingkat
kecacatan produksi yang tertinggi. Jenis kecacatan yang terjadi adalah sinkmark,
pecah dan bentuk yang tidak sempurna yang berkisar antara 6.16%-6,19%.
Sayangnya tindak lanjut perusahaan ketika terjadi kecacatan produksi ini adalah
mendaur ulang produk tersebut dimana hal ini merupakan peningkatan biaya dan waktu
produksi. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor penyebab kecacatan produksi ember
dan alternatif perbaikan yang dapat digunakan untuk memperbaiki kecacatan produksi.
Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan statistical quality
control yang bertujuan untuk mencari faktor penyebab permasalahan. Kemudian
dilanjutkan dengan pemilihan solusi dengan pendekatan metode Fuzzy Multi
Expert-Multi Criteria Decision Making (Fuzzy ME-MCDM) dimana bobot
criteria diperoleh dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif yang terpilih untuk
perbaikan kecacatan produksi ember adalah alternative 1 dan 3 yaitu
pemberdayaan sumber daya manusia dan penegakan prosedur dengan bobot
agregasi tinggi. Sedang untuk alternative kedua yaitu pemberdayaan mesin dan
bahan baku dinilai sedang. Faktor terpenting untuk awal perbaikan kecacatan
produksi yaitu sumber daya manusia | en_US |