Show simple item record

dc.contributor.advisorGinting, Abadi
dc.contributor.authorSimarmata, Pandapotan
dc.date.accessioned2023-04-18T15:53:42Z
dc.date.available2023-04-18T15:53:42Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/84199
dc.description.abstractPT Pelindo Belawan adalah perusahan yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan. Salah satu jasa yang ditawarkan oleh PT Pelindo Belawan adalah bidang bongkar muat barang. Departemen yang menangani kegiatan bongkar muat adalah Unit Bongkar Muat. Unit bongkar muat ini biasanya melakukan kegiatan bongkar muat untuk barang curah baik curah kering ataupun cair dan peti kemas. Muatan seperti curah kering menggunakan mobile crane sebagai alat bongkar muat. Kegiatan bongkar muat berlangsung mulai dari pagi hingga malam hari sehingga peranan mobile crane sangat penting dalam menunjang kelancaran proses aktivitas bongkar muat. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan bongkar muat di PT Pelindo, khusus pada bongkar muat curah kering kemasan bag PT Pelindo mendapat permintaan bongkar rata-rata 65.421 ton setiap bulannya. Dimana setiap jam permintaan bongkar adalah 157 ton. Berdasarkan data dari perusahaan didapat bahwa Pelindo hanya dapat mengerjakan 92 ton per jam. Dari data diatas dapat dilihat bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan bongkar karena kapasitas yang tidak mencukupi. Hal ini disebabkan jumlah mobile crane yang dimiliki perusahaan sangat terbatas. Dalam upaya menyeimbangkan antara permintaan bongkar curah bag dengan kapasitas bongkar perusahaan perlu dilakukan perhitungan jumlah crane yang tepat untuk memenuhi permintaan bongkar. Forecasting dilakukan sebagai metode untuk meramal permintaan bongkar curah selama setahun kedepan. Hasil forecasting digunakan sebagai acuan dalam melakukan perhitungan jumlah crane yang tepat. Untuk melakukan penambahan crane diusulkan dua tipe crane. Tipe crane yang diusulkan yaitu mobile crane dengan kapasitas 5 ton dan luffing crane dengan kapasitas 10 ton. Pemilihan tipe crane menggunakan decision theory. Metode decison theory yang digunakan yaitu metode Hurwicz, Maximin, Wald Minimax, Laplace. Pendekatan dilakukan dengan payoff. Payoff yang diusulkan terdiri dari payoff risk dan payoff profit. Faktor yang termasuk kedalam payoff risk yaitu biaya dan payoff profit faktor fisik tipe crane. Dari hasil pemilihan didapat bahwa untuk kriteria payoff profit yang terbaik adalah Luffing crane dengan nilai 7,75; 10; 2,5; 2,5 sedangkan untuk payoff risk yang terbaik adalah Mobile crane dengan 4,55; 3,5 ;7; 1,75. Berdasarkan comparative payoff yang terbaik adalah luffing crane.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectCraneen_US
dc.subjectForecastingen_US
dc.subjectPemilihan Alternatifen_US
dc.subjectDecisionTtheoryen_US
dc.subjectPayoffen_US
dc.titleUsulan Pemilihan Alternatif Tipe Crane Berdasarkan Faktor Biaya dan Fisik Di PT Pelindo I Belawanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM070403105
dc.identifier.nidnNIDN8838390019
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI26201#Teknik Industri
dc.description.pages174 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record