Show simple item record

dc.contributor.advisorMatondang, Abdul Rahim
dc.contributor.advisorAnizar
dc.contributor.authorRizki, Andria
dc.date.accessioned2023-04-18T16:29:05Z
dc.date.available2023-04-18T16:29:05Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/84203
dc.description.abstractUKM. Kilang Nainggolanmerupakan usaha yang bergerak di bidang produksi batu bata dengan bahan baku tanah liat.Salah satu kegiatan manual yang dilakukan pada pencetakan yaitu manual material handling. Pekerja sering mengalami keluhan sakit pada beberapa bagian tubuh. Hal ini disebabkan karena fasilitas kerja tidak ergonomis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan rancangan fasilitas kerja yang ergonomis sesuai dengan antropometri pekerja. Pada stasiun pencetakan batu bata pekerja memindahkan batu bata yang telah dicetak ke gerobak secara manual, dengan berat beban 28,8 kg dan jumlah produksi perhari 24.000 lebih batu bata/hari. Hal ini dilakukan terus-menerus selama 8 jam per hari dan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, menyebarkan kuesioner dan mengambil data secara langsung terhadap objek penelitian. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh, dilakukan uji keseragaman data, kecukupan data, kenormalan data serta melakukan perhitungan persentil yang dianggap mampu mewakili data yang diukur. Berdasarkan hasil standard nordic questionnaire (SNQ) mengindikasikan bahwa pekerja berada pada kategori sangat sakit di bahu kiri, bahu kanan, lengan atas kanan, lengan atas kiri, lengan bawah kanan, lengan bawah kiri, dan pinggang. Indikasi ini menunjukkan bahwa postur kerja dan kondisi kerja pada stasiun pemotongan tidak ergonomis. Penilaian level tindakan postur kerja menggunakan metode rapid entire body assesment (REBA) menunjukan level risiko yang tinggi yaitu bernilai 8-10 artinya pekerja memerlukan perbaikan segera dalam waktu dekat. RWL operator pertama ketika situasi origin sebesar 9,87 Kg dan destination sebesar 6,52 Kg pada kegiatan memindahkan pallet batu bata, nilai LI berturut-turut sebesar 1,46 dan 2,21. Nilai RWL operator kedua pada situasi origin dan destination berturut-turut adalah 5,73 Kg dan 5,07 Kg sedangkan nilai LI berturut turut sebesar 2,51 dan 2,84. Usulan rancangan fasilitas kerja untuk memperbaiki sistem kerja berdasarkan prinsip antropometri yaitu meja roller dengan ukuran 80cm x 90cm x 70cm, trolly dengan ukuran tinggi 86,82cm, diameter genggaman 2,98cm dan lebar 45,95cm, alat potong dengan diameter genggaman 2,98cm dan pallet 103cm x 24cm x 2cm ddan diameter genggaman 2,98.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectFasilitas Kerja Krgonomien_US
dc.subjectManual Material Handlingen_US
dc.subjectRecommended Weight Limit (RWL)en_US
dc.subjectLifting Index (LI)en_US
dc.subjectMusculoskeletal Disorders (MSDs)en_US
dc.titleRancangan Sistem Kerja Ergonomi pada Manual Material Handling di Pencetakan Batu Bataen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM080403023
dc.identifier.nidnNIDN0015085202
dc.identifier.nidnNIDN0002106802
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI26201#Teknik Industri
dc.description.pages65 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record