dc.description.abstract | Kajian eksperimen ini melaporkan proses perlakuan serat tandan kosong kelapa
sawit dan pembuatan spesimen komposit polimer busa diikuti uji lentur.
Permasalahan, bahwa sifat dari komposit diperkuat serat memiliki berat yang
ringan dan relatif kuat. Pemakaian blowing agent membuat material ini menjadi
lebih ringan lagi. Sebagai penguat penelitian ini menggunakan serat alam yang di
dapat dari pengolahan TKKS. Tujuan kajian untuk mengetahui karakteristik dari
tegangan lentur, regangan, modulus elastisitas, dan mode kerusakan. Matrik
poliuretan dibuat dari campuran antara poliol, isosianat, resin BTQN 157 Ex, serta
katalis MEKPO. Proses perlakuan serat dimulai dari persiapan tandan kosong
kelapa sawit, penumbukan serat, perendaman serat, pengeringan serat,
penimbangan serat pasca pengeringan serta pencacahan serat. Bentuk specimen
uji dibuat berbentuk persegi panjang sesuai standar ASTM D-790. Jumlah
spesimen uji 25 buah yang dibuat dalam 5 variasi komposisi, dimana tiap variasi
terdiri dari 5 spesimen. Uji mekanik dilakukan menggunakan metoda uji lentur
pada mesin uji servo pulser. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa untuk
variasi tegangan lentur maksimum (σmaks) sebesar 15,36 MPa, regangan (ε) sebesar
2,45 %, modulus elastisitas (E) sebesar 45,166 MPa. Mode kerusakan adalah
terbentuknya rongga-rongga sehingga mempengaruhi batas tegangan elastis,
tegangan maksimum (σmaks) dan regangan (ε) yang dicapai untuk patah.
Kesimpulan kajian adalah mode kegagalan komposit polimer busa berbeda-beda
pada setiap variasi komposisi, hal ini memberi informasi bahwa karakteristik
material komposit polimer busa adalah akibat proses pencampuran yang tidak
merata sehingga terbentuk rongga-rongga yang mempengaruhi hasil uji yang tidak
sama | en_US |