Kajian Kesiapan Implementasi Manajemen Mutu Terpadu (MMT) pada PT. Mewah Indah Jaya Berdasarkan European Foundation Quality for Management (EFQM)
View/ Open
Date
2013Author
Ompusunggu, Rachel J.
Advisor(s)
Nazaruddin
Siregar, Ikhsan
Metadata
Show full item recordAbstract
Kondisi persaingan usaha saat ini semakin menunjukkan peningkatan.
Setiap perusahaan terus melakukan perbaikan di berbagai sektor. Perbaikan
tersebut antara lain dalam hal manajemen mutu. Konsep manajemen mutu yang
memerlukan komitmen dan keterlibatan pihak manajemen dan seluruh organisasi
dalam pengolahan perusahaan untuk memenuhi keinginan atau kepuasan
pelanggan secara konsisten disebut Manajemen Mutu Terpadu (MMT).
PT. Mewah Indah Jaya merupakan industri manufaktur yang bergerak
dalam pengolahan peralatan dapur. Namun dalam menjalankan usahanya,
perusahaan masih sering menghadapi masalah yang berkenaan dengan mutu,
yaitu produk cacat yang akhirnya mengakibatkan jumlah permintaan tidak bisa
dipenuhi. Tingkat kecacatan produk bisa mencapai 5,96% dan jumlah produk
yang tidak dapat terpenuhi mencapai Untuk mengatasi masalah mutu ini, PT.
Mewah Indah Jaya sebagai salah satu industri kecil yang sedang berkembang
perlu mengimplementasikan MMT. Namun sebelumnya, perlu dikaji terlebih
dahulu mengenai kesiapan perusahaan dalam mengimplementasikan MMT
berdasarkan model EFQM yang berkonsentrasi pada industri kecil-menengah.
Metode analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis jalur.
Tujuannya adalah menerangkan pengaruh langsung dan tidak langsung dari
variabel eksogen terhadap variabel endogen. Penelitian ini menggunakan 9
kriteria EFQM sebagai variabelnya yaitu kepemimpinan, manajemen karyawan,
kebijakan dan strategi, kemitraan dan sumber daya, proses, kepuasan karyawan,
kepuasan pelanggan, dampak dalam masyarakat dan hasil kinerja utama.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif
terhadap manajemen karyawan sebesar 62,9%; kepemimpinan berpengaruh
positif terhadap kebijakan dan strategi sebesar 53,5%; kepemimpinan
berpengaruh positif terhadap kemitraan dan sumber daya sebesar 53,4%;
manajemen karyawan berpengaruh positif terhadap proses sebesar 32%;
kebijakan dan strategi berpengaruh positif terhadap proses sebesar 14,3%;
kemitraan dan sumber daya berpengaruh positif terhadap proses sebesar 52,1%;
proses berpengaruh positif terhadap kepuasan karyawan sebesar 55,5%; proses
berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan sebesar 76,5%; proses
berpengaruh positif terhadap dampak dalam masyarakat sebesar 82%; kepuasan
karyawan berpengaruh positif terhadap hasil kinerja utama sebesar 22,9%;
kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap hasil kinerja utama sebesar
44%; dampak dalam masyarakat berpengaruh positif terhadap hasil kinerja
utama sebesar 26,1%. Skor total self assessment yang dicapai sebesar 787,637.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam kondisi sangat siap untuk
menerapkan MMT.
Collections
- Undergraduate Theses [1591]