Tingkat Pengetahuan dan Sikap terhadap Kebiasaan Anak Mengisap Ibu Jari pada Ibu-Ibu di Kota Medan

Abstract

Kebiasaan mengisap ibu jari merupakan kebiasaan buruk rongga mulut yang paling sering terjadi pada anak-anak dan jika dibiarkan hingga usia 6 tahun akan menyebabkan maloklusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap terhadap kebiasaan anak mengisap ibu jari pada ibu-ibu di Kota Medan. Penelitian ini merupakan survei deskriptif dimana responden akan diberikan kuesioner berisi 10 pertanyaaan untuk mengukur pengetahuan dan 6 pernyataan untuk mengukur sikap tentang kebiasaan mengisap ibu jari pada anak. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling pada 415 responden yaitu ibu-ibu yang memiliki anak berusia 6-9 tahun dari 21 Sekolah Dasar di Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan responden yang tidak mengetahui tentang kebiasaan mengisap ibu jari sebesar 22,9%, mengetahui kelainan struktur gigi dalam rongga mulut merupakan salah satu dampak buruk dari kebiasaan mengisap ibu jari sebesar 39,8%, mengetahui bahwa perasaan bosan yang dirasakan anak merupakan salah satu penyebab dari kebiasaan mengisap ibu jari pada anak sebesar 35,7%, lebih dari separuh responden memiliki pengetahuan yang kurang mengenai kebiasaan mengisap ibu jari sebesar 59,8%, responden yang bersikap tidak setuju dan akan menghentikan kebiasaan mengisap ibu jari pada anak berusia 6 tahun keatas sebesar 94,4%, setuju untuk menghentikan kebiasaan mengisap jari pada anak karena dapat menyebabkan kelainan pada struktur gigi sebesar 93,5%, setuju untuk mengajak anak bermain sehingga tidak melakukan kebiasaan mengisap ibu jari sebesar 89,4%. Dapat disimpulkan bahwa responden kurang mengetahui tentang kebiasaan mengisap ibu jari dan memiliki sikap yang baik tentang kebiasaan mengisap ibu jari.