Pengaruh Kontaminasi Saliva dan Darah pada Restorasi Klas II Resin Komposit Terhadap Tensile Bond Strength (Penelitian in Vitro)

Abstract

Restorasi klas II resin komposit mempunyai perlekatan resin-dentin yang kurang baik pada bagian servikal. Kontaminasi cairan sering terjadi pada lesi karies servikal dikarenakan isolasi rubber dam tidak memungkinkan. Kontaminasi cairan yang paling sering adalah kontaminasi saliva dan darah sehingga mengganggu kekuatan perlekatan resin komposit dengan struktur gigi tersisa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kontaminasi saliva dan darah pada restorasi klas II resin komposit terhadap tensile bond strength. Penelitian ini menggunakan 30 gigi premolar maksila pasca diekstraksi yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok. Sampel gigi dipreparasi klas II MO, dipasang matriks, dikontaminasikan, dicuci dengan air, diaplikasikan bahan bonding kemudian direstorasi. Kelompok 1 dikontaminasikan dengan saliva, kelompok 2 dikontaminasikan saliva dan darah, dan kelompok 3 tanpa pemberian kontaminasi. Sampel yang telah direstorasi direndam dalam saline selama 24 jam, dan dilakukan proses thermocycling. Selanjutnya dilakukan uji tensile bond strength hingga terjadi debonding. Hasil uji One Way ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan pada seluruh kelompok perlakuan (p<0,05). Hasil Post Hoc Test LSD menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kontaminasi saliva dengan tanpa kontaminasi (p<0,05), antara kontaminasi saliva dan darah dengan tanpa kontaminasi (p<0,05). Sedangkan antara kontaminasi saliva dengan kontaminasi saliva dan darah tidak ada perbedaan yang signifikan (p>0,05). Kesimpulannya, kontaminasi saliva maupun kontaminasi saliva dan darah sebelum aplikasi bahan bonding dapat mengurangi tensile bond strength restorasi resin komposit klas II, dimana pada kelompok yang tidak terkontaminasi memiliki ketahanan tensile bond strength yang lebih tinggi.