Hubungan Status Gizi Remaja dengan Prestasi Belajar di SMA Swasta Istiqlal Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

Abstract

Latar belakang : Indikator yang dapat dipakai untuk mengukur keberhasilan suatu bangsa dalam membangun sumber daya manusia adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Tahun 2004, IPM Indonesia menempati peringkat 111 dari 117 negara (UNDP, 2004). Rendahnya IPM ini dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan kesehatan penduduk Indonesia. Di Indonesia faktor gizi merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk memacu pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia berkualitas. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi pada masa remaja akan mempengaruhi status kesehatan dan gizi remaja tersebut. Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan, misalnya penurunan konsentrasi belajar, risiko melahirkan bayi BBLR, serta penurunan kesegaran jasmani. Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi remaja dengan prestasi belajar di SMA Swasta Istiqlal Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang tahun 2013. Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 117 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan stratified sampling. Analisa data digunakan uji pearson product moment. Hasil : Hasil penelitian diperoleh mayoritas responden adalah perempuan (59,8 %), rata-rata indeks massa tubuh responden adalah 20,21, dan rata-rata nilai responden adalah 76,25. Hasil analisa uji statistik didapat tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi remaja dengan prestasi belajar (nilai p = 0,269, nilai r = 0,103). Kesimpulan dan saran : Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan status gizi dengan prestasi belajar. Sebaiknya remaja agar mempertahankan status gizi yang baik, karena jika status gizi baik, maka imunologi dan status kesehatan akan lebih baik sehingga tidak mudah terserang penyakit. Hal ini akan mengakibatkan remaja mampu berkonsentrasi dalam belajar, sehingga prestasi belajar yang dicapai akan baik juga.