| dc.description.abstract | Bittern iidikenal iidengan iiistilah iiair iitua garam iimerupakan iicairan iipekat yang idiperoleh iidari iisisa iikristalisasi iiproses iipembuatan iigaram yang dikenal dengan limbah dari pabrik garam. Produk utama dari bahan baku bittern yaitu Epsomite (MgSO4.7H2O) sering disebut dengan garam Inggris merupakan salah satu produk industri. Epsomite ialah padatan tak berbau yang umumnya dijumpai sebagai kristal tak berwarna atau padatan kristalin putih yang akan digunakan sebagai pupuk. Selain itu, terdapat produk samping berupa Asam Klorida (HCl). Senyawa digunakan secara luas dalam industri berupa suatu senyawa kimia anorganik yang dikenal sebagai salah satu jenis katalis banyak digunakan pada industri kimia dan zat kimia di laboratorium.
Pra rancangan pabrik pupuk epsomite dari bittern dengan produk samping : HCl ini direncanakan akan berproduksi dengan kapasitas 18.000 ton/tahun dan beroperasi selama 330 hari dalam setahun. Lokasi pabrik yang direncanakan adalah di Desa Kertawinangun, Kecamatan Dukupuntang, Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, dengan luas tanah yang dibutuhkan sebesar 43.365,3 m2.
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pabrik sebanyak 100 orang. Bentuk badan usaha yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT) dan bentuk organisasinya adalah organisasi sistem garis dan staf.
Hasil analisa terhadap aspek ekonomi pabrik epsomite dari bittern dengan produk samping : HCl, adalah :
Modal Investasi
Biaya Produksi per tahun Hasil Jual Produk per tahun Laba Bersih per tahun
Profit Margin
: Rp. 1.177.364.566.964,-
: Rp 818.755.579.601,6,-
: Rp 1.177.364.566.964,-
: Rp 352.817.807.615,15,-
: 30%
Break Event Point Return of Investment Pay Out Time Return on Network
Internal Rate of Return
: 25,02359409580%
: 30 %
: 3,3631434165309 tahun
: 49,944570769147%
: 33,68070885
Dari hasil analisa aspek ekonomi disimpulkan bahwa pabrik pupuk epsomite dari bittern dengan produk samping : HCl layak untuk didirikan. | en_US |
