Kebijakan Layanan Kesehatan dan Perspektif Budaya Pada Perawatan Luka Perineum Pada Partus Normal

Abstract

Kebijakan layanan kesehatan tentang perawatan setelah melahirkan diatur oleh pemerintah melalui standar pelayanan kesehatan masa nifas yang berisi 6 standart pelayanan belum berjalan dengan optimal. Hal ini dipengaruhi oleh perspektif budaya yang masih diyakini dan dilaksanakan oleh masyarakat Indonesia. Praktik budaya selama periode masa nifas yang dilakukan seperti budaya pantang makan, kompres batu panas, minum ramuan herbal, melakukan mandi herbal, dan melakukan terapi pijat tradisional masih banyak dilakukan oleh masyarakat. Praktik budaya ini memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan ibu sehingga perlu untuk dilakukan modifikasi pada praktik budaya yang membahayakan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kebijakan layanan kesehatan dan perspektif budaya pada perawatan luka perineum. Penelitian ini menggunakan systematic review dengan metode PRISMA checklist untuk penyeleksian studi. pengumpulan data menggunakan database Google Scholar dan PubMed dengan rentang tahun 2015 sampai 2023. Jurnal yang diperoleh dari seleksi penilaian dan kata kunci sebanyak 10 jurnal (nasional dan internasional). Dari 10 jurnal yang ditinjau didapatkan hasil perspektif budaya memiliki peran penting terhadap perilaku ibu selama perawatan masa nifas dan mempengaruhi keputusan ibu untuk datang ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Praktik budaya tradisional seperti pantang makan, kompres batu panas, terapi pijat tradisional, mandi menggunakan tanaman herbal, dan meminum jamu atau ramuan herbal masih banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan diharapkan mampu mengedukasi dan memodifikasi praktik budaya yang berbahaya bagi kesehatan agar tidak dilakukan lagi.