Show simple item record

dc.contributor.advisorTarigan, Ahmad Perwira Mulia
dc.contributor.authorNovianti, Desy
dc.date.accessioned2018-12-12T03:46:33Z
dc.date.available2018-12-12T03:46:33Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/9225
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola distribusi spasial kualitas air permukaan dan air tanah akibat aktivitas di sekitar TPA Terjun. Dalam pengambilan sampel, terdapat 5 variasi jarak yaitu 200, 400, 600, 800, dan 1000 m ke arah barat laut dan barat daya untuk air permukaan dan ke arah tenggara dan timur laut untuk air tanah. Variabel yang diamati yaitu parameter logam berat yang terdiri dari merkuri (Hg), kadmium (Cd), besi (Fe), dan timbal (Pb). Penelitian ini diawali dengan pengambilan sampel air lindi sebagai sumber pencemar, kemudian sampel air permukaan (rawa) dan air tanah (sumur ) yang masing-masing berjumlah 10 sampel. Selanjutnya sample diuji di laboratorium menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Data yang diperoleh dari hasil uji laboratorium masing-masing dianalisa secara komparatif terhadap baku mutu kemudian dilanjutkan dengan analisis spasial berbasis SIG (Sistem Informasi Geografis) menggunakan software Arc GIS 10.2.2 dengan metode interpolasi IDW (Inverse Distance Weighting) dan dilakukan kategori pembobotan baik (zona hijau), sedang (zona kuning), dan buruk (zona merah) untuk menghasilkan peta pola distribusi spasial kualitas air permukaan dan air tanah. Untuk air lindi dibandingkan dengan baku mutu berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 59 Tahun 2016 sedangkan untuk air permukaan dan air tanah dibandingkan dengan baku mutu Kelas I dan III berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola distribusi spasial air permukaan untuk parameter Hg dalam kategori buruk (zona merah) akibat pengaruh penggunaan pestisida di sekitar lokasi rawa, parameter Cd dan Fe dalam kategori baik (zona hijau) dan parameter Pb 4 sampel dalam kategori buruk (zona merah) dan 6 sampel dalam kategori sedang (zona kuning). Untuk air tanah dengan parameter Hg dalam kategori sedang (zona kuning), Cd dan Pb dalam kategori baik (zona hijau), Fe semakin ke arah timur maka kualitas air semakin buruk (zona merah). Kualitas air permukaan sangat dipengaruhi oleh jarak dari TPAS, aliran rembesan air lindi, kondisi topografi dan geologi serta adanya aktivitas pemulung,tambak ikan dan bengkel pencucian dan pengecatan alat berat di sekitar lokasi TPAS Terjun sampai radius 1000 m.en_US
dc.description.abstractThis study aims to determine the pattern of spatial distribution of the quality of surface and ground water due to activities around TPA Terjun. In sampling, there are 5 distance variations, namely 200, 400, 600, 800, and 1000 m to the northwest and southwest for surface water and to the southeast and northeast to ground water. The observed variables were heavy metal parameters consisting of mercury (Hg), cadmium (Cd), iron (Fe), and lead (Pb). This research begins with sampling leachate as a pollutant source, then samples of surface water (swamps) and ground water (wells), each of which is 10 samples. The samples were then tested in the laboratory using the Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) method. The data obtained from the results of each laboratory test were analyzed comparatively against the quality standards then continued with GIS-based spatial analysis (Geographic Information System) using Arc GIS 10.2.2 software with IDW interpolation method (Inverse Distance Weighting) and good weighting categories ( green zone), medium (yellow zone), and bad (red zone) to produce a map of the pattern of spatial distribution of the quality of surface and ground water. For leachate compared to quality standards based on Minister of Environment and Forestry Regulation Number 59 of 2016 while for surface water and ground water compared with Class I and III quality standards based on Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 82 of 2001. The results showed that the pattern of spatial distribution surface water for Hg parameters in the bad category (red zone) due to the influence of pesticide use around the swamp location, Cd and Fe parameters in good categories (green zone) and Pb parameters 4 in the bad category (red zone) and 6 samples in the moderate category (yellow zone). For ground water with Hg parameters in the medium category (yellow zone), Cd and Pb in the good category (green zone), Fe getting to the east then the water quality gets worse (red zone). Surface water quality is strongly influenced by the distance from TPAS, leachate seepage flow, topographic and geological conditions as well as the activities of scavengers, fish ponds and workshops for washing and painting heavy equipment around the TPAS Falls location up to a radius of 1000 m.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAir Permukaanen_US
dc.subjectAir Tanahen_US
dc.subjectAnalisis Spasialen_US
dc.subjectIDWen_US
dc.subjectLogam Beraten_US
dc.subjectSIGen_US
dc.titleAnalisis Spasial Kualitas Air Tanah dan Air Permukaan Akibat Aktivitas di Sekitar TPA Sampah Terjun Kota Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM130407025en_US
dc.identifier.submitterNurhusnah Siregar
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record