Pengaruh Perendaman Gigi Tiruan Akrilik dalam Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana Linn.) terhadap Kekuatan Ikatan Geser Antara Gigi Artifisial dengan Basis
Abstract
Resin akrilik atau PMMA adalah polimer sintetik yang dibuat dengan adisi radikal bebas dan polimerisasi metil metakrilat menjadi polimetil metakrilat. Saat ini sebagian besar gigi artifisial terbuat dari material resin akrilik, seperti yang digunakan untuk membangun basis gigi tiruan karena berbagai kelebihannya, salah satunya bersifat biokompatibel dan estetik. Basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas akan berikatan secara kemis dengan gigi artifisial akrilik. Tindakan pembersihan gigi tiruan bersifat penting karena hal ini akan meningkatkan jangka waktu pemakaian gigi tiruan, menjaga kesehatan mukosa oral, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Ketika gigi tiruan dibersihkan dengan cara perendaman maka bagian basis beserta gigi artifisialnya akan direndam sekaligus. Ekstrak kulit manggis 15% dapat digunakan sebagai bahan pembersih gigi tiruan karena efektivitasnya dalam menurunkan jumlah Candida albicans, tetapi perendaman gigi tiruan akrilik dalam ekstrak kulit manggis 15% dapat memengaruhi sifat mekanisnya, yaitu kekuatan ikatan geser antara gigi artifisial dengan basis dikarenakan resin akrilik rentan terhadap penyerapan air ketika direndam dalam media cair. Rancangan penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh perendaman gigi tiruan akrilik dalam ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana Linn.) 15% dan larutan klorheksidin 0,2% terhadap kekuatan ikatan geser antara gigi artifisial dengan basis selama 1 tahun. Sampel pada penelitian ini adalah gigi artifisial akrilik molar satu mandibula yang ditanam dalam basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas berbentuk silindris dengan diameter 18 mm, ketinggian 20 mm, dan kedalaman penanaman gigi artifisial sebesar 3 mm di bagian bukal. Jumlah sampel yang digunakan adalah 30 sampel yang terbagi dalam tiga kelompok perendaman, yaitu ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana Linn.) 15%, larutan klorheksidin 0,2%, dan akuades yang setiap kelompoknya terdiri dari 10 sampel. Nilai kekuatan ikatan geser antara gigi artifisial dengan basis diperoleh dengan menggunakan alat Universal Testing Machine (Tensilon RTF-1350, Dynatech, Japan). Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu arah dan diperoleh signifikansi p = 0,001 (p < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan perendaman gigi tiruan akrilik dalam ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana Linn.) 15% dan larutan klorheksidin 0,2% terhadap kekuatan ikatan gesernya selama 1 tahun. Setelah itu dilakukan uji LSD untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan bermakna antara perendaman gigi tiruan akrilik dalam ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana Linn.) 15% dengan larutan klorheksidin 0,2% terhadap kekuatan ikatan gesernya selama 1 tahun dengan nilai p = 0,001 (p < 0,05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai kekuatan ikatan geser setelah direndam dalam ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana Linn.) 15% menghasilkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan larutan klorheksidin 0,2%.
Collections
- Undergraduate Theses [1901]

