Perbedaan Kelarutan Ion Kalsium Gigi setelah Direndam Kuah Empek-Empek dengan Penambahan Mentimun dan Ebi Dibandingkan Kuah Empek- Empek Original (In Vitro)

Abstract

Empek-empek merupakan makanan tradisional dari daerah Palembang, Sumatera Selatan yang dikenal oleh masyarakat luas dan digemari tidak hanya oleh masyarakat Sumatera Selatan melainkan juga oleh masyarakat dari daerah lain. Paparan asam cuka yang terkandung dalam kuah empek-empek dapat menyebabkan terjadinya demineralisasi pada gigi, dan jika dikonsumsi terus-menerus dapat memicu terjadinya erosi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar kalsium yang terlarut dalam kuah empek-empek yang ditambah mentimun dan ebi dengan kuah empek-empek original sesudah perendaman gigi. Jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan desain Pretest posttest design, sampel menggunakan 30 gigi premolar rahang atas, lalu dibagi dua kelompok secara random. Kadar kalsium gigi diukur menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom. Perbedaan kadar kalsium yang larut dalam kuah empek-empek original dan kuah empek-empek yang ditambah mentimun dan ebi sebelum dan sesudah perendaman gigi dianalisis secara statistik menggunakan uji t data berpasangan, untuk perbedaan kadar kalsium yang larut dalam kuah empek-empek original dengan kuah empek-empek yang ditambah mentimun dan ebi sesudah perendaman gigi dianalisis menggunakan uji t data tidak berpasangan. Hasil penelitian terlihat kadar kalsium yang larut dalam kuah empek-empek original sebelum dan sesudah perendaman gigi memiliki perbedaan yang signifikan p=0,035. Kadar kalsium yang larut dalam kuah empek-empek yang ditambah mentimun dan ebi sebelum dan sesudah perendaman gigi menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan p= 0,053. Kadar kalsium yang larut dalam kuah empek-empek original dengan kuah empek-empek yang ditambah mentimun dan ebi sesudah perendaman gigi memiliki perbedaan yang signifikan p=0,000. Kesimpulan penelitian ini kuah empek-empek yang ditambah mentimun dan ebi dapat mencegah demineralisasi.