• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Dentistry
    • Undergraduate Theses
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Dentistry
    • Undergraduate Theses
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Efek Gel Nano Kitosan Cangkang Kerang Hijau (Perna viridis) 5%terhadap Angular Cheilitis: In Vivo

    Effect of Green Mussel Shell Chitosan Nano Gel (Perna viridis) 5% on Angular Cheilitis: In Vivo

    Thumbnail
    View/Open
    Cover (639.8Kb)
    Fulltext (1.888Mb)
    Date
    2024
    Author
    Manurung, Desy Maylana
    Advisor(s)
    Nurdiana
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Angular cheilitis merupakan penyakit infeksi atau inflamasi pada komisura mulut, berupa fisur yang dikelilingi oleh eritema, unilateral dan bilateral, disertai rasa perih, dan gatal. Prevalensi angular cheilitis bervariasi tergantung daerah populasi yang diteliti. Prevalensi angular cheilitis sekitar 0,7-3,8% dari populasi dunia. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Azizah dkk. pada tahun 2019, angular cheilitis menjadi penyakit paling banyak (94,5%) diobati di Rumah Sakit Gusti Hasan Aman Kalimantan Selatan dari tahun 2014 sampai 2017. Penelitian Lubis pada tahun 2016 di Rumah Sakit Gigi Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara melaporkan bahwa angular cheilitis paling banyak ditemukan pada usia 5-14 tahun (88,7%), laki-laki (56,6%), Body Mass Index kategori underweight (79,9%), dan kebersihan rongga mulut dengan kategori sedang (58,5%).2 Etiologi angular cheilitis bermacam-macam seperti atopi, defisiensi vitamin B kompleks, defisiensi zat besi, hilangnya dimensi vertikal, dan infeksi mikroorganisme. Mikroorganisme yang paling sering menyebabkan angular cheilitis adalah Candida albicans, Staphylococcus aureus dan β-hemolitik streptococcus.1 Rasa tidak nyaman yang disebabkan oleh angular cheilitis dapat mengganggu proses bicara, ekspresi wajah, dan pengunyahan. Pengobatan dengan antijamur topikal seperti nistatin atau mikonazol adalah first-line therapy untuk angular cheilitis. Ada beberapa efek samping dari penggunaan obat ini seperti resistensi Candida albicans, infeksi berulang, interaksi dengan warfarin yang meningkatkan kecenderungan perdarahan, dan toksisitas obat topikal bila masuk ke sistem pencernaan.1 Untuk mengatasi kendala tersebut, terapi alternatif dengan bahan alami banyak diteliti sebagai pengobatan dengan efek samping minimal dan lebih mudah didapat.
    URI
    https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/94399
    Collections
    • Undergraduate Theses [1900]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV