Uji Antibakteri dan Antioksidan dari Ekstrak Metanol Daun dan Kulit Batang Nangka sebagai Campuran Masker

Abstract

Antibacterial and antioxidant test have been conducted using methanol extract of leave and stem bark of Artocarpus for its application as peel-off mask. The raw material was macerated using methanol and the obtained filtrate was evaporated until the concentrated crude extract was obtained. The crude extract is tested using several tests, such a phytochemistry screening, antibacterial test to Propionibakterium acnes and Staphylococcus aureus with the concentration of extract of 50; 100; 150 and 200 ppm, and antioxidant test using DPPH method. The additional test was conducted for evaluating the characteristic of peel-off mask, such as homogeneity, pH, organoleptic and irritation test. The result of photochemistry screening showed those extracts were dominated with tannin and saponin. The antibacterial test to P. acnes showed the leave extract with concentration of 50, 100, 150 and 200 ppm showed the inhibition zone 9,6; 9,9; 10,4 and 11,3 mm. The other extract, the stem bark extract, provided the inhibition zone 8,4; 8,8; 9,5 and 10,5 mm at the similar concentraion of extract. For Staphyliococcus aureus, the leaves extract showed the inhibition zone 7,5; 7,8; 8,2 and 8,8 mm, while the stem bark extract 6,2; 6,4; 7,7 dan 9,2 mm. Those result revealed that the leave extract is more powerful to inhibit P. acnes than stem bark extract. But the different result was obtained when discussed about the inhibition of S. aureus, the stem bark extract showed the higher activity than leave extract. The measurement of antioxidant of leave extract at concentration 50; 100; 150 and 200 ppm showed the following activity data 22,91; 31,90; 32,76 and 40,47%, then the stem bark extract has the followong activity data 43,89; 64,66; 70,02; 70,44%. These data showed the antioxidant activity of stem bark extract is higher than stem bark extract. The clinical testing of peel-off mask formulation showed that the FDN1, FDN2 and FDN3 has a good homogeneity and the pH was 6,7; 6,7 and 5,8. The irritation test showed a negative reasult for all of formulation.

Uji antibakteri dan antioksidan telah dilakukan dari ekstrak metanol daun dan kulit batang nangka yang diaplikasikan sebagai campuran masker. Penelitian ini diawali dengan proses maserasi dengan menggunakan pelarut metanol dan dilakukan uji skrining fitokimia. Ekstrak metanol dipekatkan dengan rotary evaporator, ekstrak pekat yang diperoleh dilakukan uji aktivitas antibakteri dan antioksidan, uji aktivitas antibakteri dilakukan terhadap Propionibakterium acnes dan Staphylococcus aureus dengan variasi konsentrasi 50; 100; 150 dan 200 ppm. Uji antioksidan dilakukan dengan metode DPPH. Terhadap campuran masker dilakukan uji homogen, pH, iritasi dan organoleptik. Hasil skrining fitokimia ekstrak metanol daun dan kulit batang nangka mengandung senyawa tanin dan saponin. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Propionibakterium acnes dari ekstrak daun nangka dengan variasi konsentrasi 50; 100; 150 dan 200 ppm yaitu dengan zona hambat 9,6; 9,9; 10,4 dan 11,3 mm, sedangkan ekstrak kulit batang nangka dengan variasi konsentrasi 50; 100; 150 dan 200 ppm yaitu dengan zona hambat 8,4; 8,8; 9,5 dan 10,5 mm. Untuk Staphyliococcus aureus dari ekstrak daun nangka dengan variasi konsentrasi 50; 100; 150 dan 200 ppm yaitu dengan zona hambat 7,5; 7,8; 8,2 dan 8,8 mm, sedangkan ekstrak kulit batang nangka dengan variasi konsentrasi 50; 100; 150 dan 200 ppm memperoleh zona hambat 6,2; 6,4; 7,7 dan 9,2 mm. Pengukuran aktivitas antioksidan daun nangka dengan variasi konsentrasi 50; 100; 150 dan 200 ppm yaitu 22,91; 31,90; 32,76 dan 40,47% kemudian untuk aktivitas antioksidan kulit batang nangka dengan variasi konsentrasi 50; 100; 150 dan 200 ppm yaitu 43,89; 64,66; 70,02; 70,44 %. Aktivitas antibakteri terhadap Propionibakterium acnes dari ekstrak metanol daun nangka lebih tinggi dibanding dengan ekstrak metanol kulit batang nangka dengan zona hambat 11,3 dan 10,5 mm, sedangkan terhadap Staphylococcus aureus lebih tinggi ekstrak metanol kulit batang nangka dibanding ekstrak metanol daun nangka yaitu 9,2 dan 8,8 mm. Uji antioksidan ekstrak metanol kulit batang nangka lebih tinggi dari pada ekstrak daun nangka yaitu 70,44 % dan 40,47 %. Uji homogen dengan variasi FDN1, FDN2 dan FDN3 yaitu semua homogen, uji pH dengan variasi FDN1, FDN2 dan FDN3 yaitu 6,7; 6,7 dan 5,8. Uji iritasi dari campuran masker semua negatif.