• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of English Literature
    • Master Theses
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of English Literature
    • Master Theses
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Speech and Thought Presentation in Jane Austen’s Emma: the Case of Free Indirect Discourse

    View/Open
    Fulltext (2.151Mb)
    Date
    2018
    Author
    Panjaitan, Lilis
    Advisor(s)
    Lubis, Syahron
    Rangkuti, Rahmadsyah
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    This study entitled “Speech and thought presentation in Jane Austen’s: the case of free indirect discourse”. The aim of this study is to anayzed modes of speech and thought presentation are used in the novel, with a particular interest in Free Indirect Discourse. The study is also to outline the modes that determine Jane Austen’s choice of this particular mode of speecch and thought presentation. The data of this study was taken from Jane Austen’s novel titled Emma, the reseacher took the proper sentences that contained free indirect discourse modes. This study analyzed by using descriptive qualitative method. The result of this study found the categories of speech and thought presentation in the novel; Direct Discourse when the scene is taken directly from the character then the narrator did not take any control in the scene, Indirect discourse when the the narrator spoke through the idea of the character in Indirect case the narrator do have a control but still merge the idea to the character, and Free Indirect Discourse is realized when the formal perspective of direct discourse and indirect discourse used in the same time. The realization of free indirect discourse is analyzed by formal features (deixis, tense usage, character speech markers) of Free Indirect Discourse that described its function, the analysis show Free Indirect Dicourse can mislead the reader perception from whose point of view the story is told. The analysis of formal features show the reason why Free Indirect Discourse used in the novel, because the formal perspective of both direct discourse and indirect discourse are used together in free indirect discourse. Free Indirect Discourse is not only characterizes the modes but also helps to convey the narrator’s attitude towards Emma character. The result of the study showed that the function of using free indirect discourse are also the reason why free indirect discourse used in the novel. Free Indirect Discourse can give complex understanding of the novel, where narrator, characters and reader can freely took a part to give their assumption in the story.
     
    Penelitian ini berjudul "pemaparan ujaran dan pemikiran dalam Jane Austen berjudul Emma: dengan study kasus wacana tidak langsung bebas". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kategori pemaparan ujaran dan pemikiran yang digunakan dalam novel, dengan minat khusus dalam Wacana Tidak Langsung bebas. Penelitian ini juga menguraikan kategori yang menentukan pilihan Jane Austen dari pemaparan ujaran dan pemikiran ini. Data penelitian ini diambil dari novel Jane Austen berjudul Emma, peneliti mengambil kalimat yang tepat yang berisi mode wacana tidak langsung bebas. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menemukan kategori pemaparan ujaran dan pemikiran dalam novel; Wacana langsung adalah ketika adegan diambil secrara langsung dari antara karakter kemudian narator tidak mengambil kendali dalam adegan, Wacana tidak langsung adalah ketika narator berbicara melalui ide karakter dalam kasus tidak langsung narator memang memiliki kontrol tetapi masih menggabungkan ide untuk karakter, dan wacana tidak langsung bebas diwujudkan ketika perspektif formal dari wacana langsung dan wacana tidak langsung digunakan dalam waktu yang bersamaan. Realisasi wacana tidak langsung bebas dianalisis dengan fitur-fitur formal (deixis, penggunaan tensis, penanda wicara) dari Wacana Tidak Langsung yang menggambarkan fungsinya, analisis menunjukkan wacana tidak langsung bebas dapat menyesatkan persepsi pembaca dari sudut pandang mana cerita diceritakan. Analisis fitur formal menunjukkan alasan mengapa wacana tidak langsung bebas digunakan dalam novel, karena perspektif formal dari kedua wacana langsung dan wacana tidak langsung digunakan bersama dalam wacana tidak langsung bebas. wacana tidak langsung bebas tidak hanya mencirikan mode tetapi juga membantu untuk menyampaikan sikap narator terhadap karakter Emma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi menggunakan wacana tidak langsung bebas juga menjadi alasan mengapa wacana tidak langsung bebas digunakan dalam novel. Wacana Tidak Langsung bebas dapat memberikan pemahaman yang kompleks tentang novel, di mana narator, karakter dan pembaca dapat dengan bebas mengambil bagian untuk memberikan asumsi mereka dalam cerita.

    URI
    https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/9620
    Collections
    • Master Theses [255]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV