Karakterisasi Nanokomposit Busa Poliuretan Dengan Filler Nanozeolit Alam Sarulla dan Besi Oksida Sebagai Material Penyerap Gelombang Mikro

Abstract

Polyurethane foam nanocomposite material in the absorption of microwaves is very important in the military world and as a protection from interference caused by the development of microwave electronics and telecommunications systems that are wireless. Zeolites are natural materials are quite abundant and has the largest content of silica and alumina. In this study, the nanocomposite polyurethane as microwave absorption material prepared using natural nanozeolit Sarulla North Sumatra and commercial iron oxide as filler. The percentage weight of the polyurethane filler varied by 10, 20 and 30% by weight. Nanozeolit formed by using a planetary ball mill and the size and distribution of particles identified by using Particle Size Analyzer. Nanocomposite, prepared using in-situ reaction of polyethylene glycol and toluene diisocyanate, then characterized the mechanical properties using tensile test and thermal properties (using TGA and techniques DSC), as well as the morphology and chemical compound using SEM and EDS as well as the magnetic properties by using VSM. Microwave absorption characteristics characterized by using a Vector Network Analyzer at a frequency of 8-12 GHz. The results of TGA thermal characterization techniques stating that the polyurethane foam nanocomposite has a residual 16.89% at a temperature of 580.01 ° C and nanocomposite polyurethane foams have residual 34.22% at a temperature of 589.82 ° C. Results of analysis using DSC techniques showed that the decomposition of the polyurethane foam is 344.80 ° C and decomposition of the polyurethane foam nanocomposite is 380.18 ° C. Improved thermal properties of the nanocomposite polyurethane foam caused by the nanozeolite filler and iron oxide which results in increase of the polyurethane foam nanocomposite thermal characteristics. Tensile test properties results showed the best tensile test is 5.83 MPa with polyurethane foam nanocomposite composition was polyurethane foam: nanozeolite: iron oxide = (90: 6: 4) %wt, the addition of filler will reduced polyurethane foam nanocomposite materials tensile test characteristic. The microwave absorption properties, which investigated by Vector Network Analyzer, of the nanocomposite filled in the polyurethane foam with composition of polyurethane foam : nanozeolite : iron oxide = (80:12:8) %wt have reflection loss -40,588 dB (> 99,9% microwave absorption) at frequency 10,920 GHz. NRW calculation method obtained that the relative permeability (μr) of polyurethane foam nanocomposite higher than the polyurethane foam nanocomposite relative permittivity (εr). This shows that the polyurethane foam nanocomposite with Sarulla natural nanozeolite filler material and iron oxide is a promising microwave absorbing material.

Busa poliuretan nanokomposit sebagai material serapan gelombang mikro sangat penting dalam dunia kemiliteran dan sebagai pelindung dari gangguan gelombang mikro yang diakibatkan berkembangnya sistem elektronika dan telekomunikasi yang bersifat nirkabel. Zeolit merupakan bahan alam yang cukup melimpah dan mempunyai kandungan terbesar silika dan aluminium. Dalam penelitian ini, nanokomposit poliuretan sebagai material serapan gelombang mikro disusun dengan menggunakan nanozeolit alam Sarulla Sumatera Utara dan besi oksida komersial sebagai filler. Persentase berat filler terhadap poliuretan divariasikan sebesar 10, 20 dan 30 % berat. Nanozeolit dibentuk dengan menggunakan planetary ball mill dan ukuran serta distribusi partikel diketahui dengan menggunakan Particle Size Analyzer. Nanokomposit, disusun dengan menggunakan reaksi in-situ dari polietilen glikol dan toluena diisosianat, kemudian dikarakterisasi sifat mekanik menggunakan tensile test dan sifat termal (menggunakan TGA dan teknik DSC), serta sifat morfologi dan kimia menggunakan SEM dan EDS serta sifat magnetik dengan menggunakan VSM. Karakteristik serapan gelombang mikro dikarakterisasi dengan menggunakan Vector Network Analyzer pada frekuensi 8 - 12 GHz. Hasil karakterisasi termal dengan teknik TGA menyatakan bahwa busa poliuretan memiliki residu 16,89% pada suhu 580,01 oC dan busa poliuretan nanokomposit memiliki residu 34,22% pada suhu 589,82 oC. Hasil analisa dengan menggunakan teknik DSC menunjukkan bahwa dekomposisi pada busa poliuretan adalah 344,80 oC dan dekomposisi pada busa poliuretan nanokomposit adalah 380,18 oC. Peningkatan sifat termal pada busa poliuretan nanokomposit diakibatkan oleh adanya filler nanozeolit dan besi oksida yang berakibat pada peningkatan karakteristik termal busa poliuretan nanokomposit tersebut. Hasil analisa uji tarik menunjukkan bahwa kemampuan uji tarik terbaik sebesar 5,83 MPa pada komposisi busa poliuretan : nanozeolit : besi oksida = 90% : 6% : 4%, penambahan filler akan berakibat pada menurunnya kemampuan uji tarik busa poliuretan nanokomposit tersebut. Dari hasil karakterisasi serapan gelombang mikro diperoleh bahwa busa poliuretan nanokomposit dengan komposisi busa poliuretan : nanozeolit : besi oksida = (80 :12: 8)% wt memiliki reflection loss sebesar -40,588 dB (> 99,9 % serapan gelombang mikro) pada frekuensi 10,920 GHz. Dari hasil perhitungan dengan metode NRW diperoleh bahwa permeabilitas relatif (μr) busa poliuretan nanokomposit lebih tinggi dibandingkan dengan permitivitas relatif (εr) busa poliuretan nanokomposit. Hal ini menunjukkan bahwa busa poliuretan dengan filler nanozeolit alam Sarulla dan besi oksida merupakan material yang cukup bagus sebagai material penyerap gelombang mikro.