Formulasi Sediaan Lip Balm yang Mengandung Minyak Argan (Argan Oil) Sebagai Pelembab Bibir

Abstract

Background: Lip balm is a product applied to the lips to prevent drying and protect the lips from adverse environmental factors. When the air is too hot or too cold, the lips can become dry and cracked. Vitamin E is very useful for dealing with skin damage. Vitamin E acts to maintain skin moisture by maintaining water bonds in the skin and maintaining the stability of connective tissue in cells. Argan oil contains vitamin E, unsaturated fatty acids, carotenoids and squalene. Experts have proven that this oil is very beneficial for skin health. Objective: To formulate lip balm preparation containing argan oil as a lip moisturizer. Method: Argan oil is formulated in lip moisturizer preparations with various concentrations of 5% (F1), 10% (F2), 15% (F3), and 20% (F4) into the basic formula of lip balm. As a blank (F0) used the basic formula for lip balm preparation without argan oil. The ingredients used were oleum cacao, lanolin, argan oil, cera flava, glycerin, nipagin, and BHT. Evaluation of lip balm material includes homogeneity, measurement of pH, melting temperature, physical stability, irritation, and the effectivity of the lip balm to moisturize the lips. The use of lip balm for volunteers is carried out for four weeks every day regularly, morning and night. Result: The result of the argan oil lip balm are homogeneous, pH 6.05-6.35 which is suitable to skin pH (4.5-6.5), melting temperature 55-63°C which is suitable to the requirements (50-70°C), stable storage, and does not irritate volunteer skin. The higher of argan oil concentration in lip balm indicates better condition of the lip skin. Concentration of 20% argan oil can increase lip skin’s moisture with a percentage of recovery 30.37%. Conclusion: Argan oil can be formulated in lip balm and lip balm with a concentration of 20% argan oil showing the effectiveness as the best lip moisturizer (percentage of recovery 30.37%) and closest to the effectiveness of market products (percentage of recovery 30.61%).

Latar Belakang: Lip balm adalah sediaan yang digunakan pada bibir untuk mencegah pengeringan dan melindungi terhadap faktor lingkungan yang merugikan. Saat udara terlalu panas atau terlalu dingin, bibir bisa menjadi kering dan pecah-pecah. Vitamin E sangat bermanfaat untuk mengatasi kerusakan kulit. Vitamin E berperan menjaga kelembaban kulit dengan cara mempertahankan ikatan air dalam kulit dan menjaga stabilitas jaringan ikat dalam sel. Minyak argan mengandung vitamin E, asam lemak tak jenuh, karotenoid dan squalene. Para ahli telah membuktikan bahwa minyak ini sangat bermanfaat bagi kesehatan kulit. Tujuan: Untuk memformulasikan sediaan lip balm yang mengandung minyak argan sebagai sediaan pelembab bibir. Metode: Minyak argan diformulasikan dalam sediaan pelembab bibir dengan berbagai konsentrasi, yaitu 5% (F1), 10% (F2), 15% (F3), dan 20% (F4). Sebagai blanko (F0) digunakan formula dasar sediaan lip balm tanpa minyak argan. Bahan-bahan yang digunakan adalah oleum cacao, lanolin, minyak argan, cera flava, gliserin, nipagin, dan BHT. Evaluasi sediaan lip balm minyak argan meliputi homogenitas, pengukuran pH, suhu lebur, stabilitas fisik, iritasi, dan kemampuan sediaan melembabkan bibir. Pemakaian lip balm terhadap sukarelawan dilakukan selama empat minggu setiap hari secara rutin pagi dan malam hari. Hasil: Sediaan lip balm minyak argan yang dihasilkan homogen, pH 6,05-6,35 yang sesuai dengan pH fisiologis kulit (4,5-6,5), suhu lebur 55-63°C yang sesuai persyaratan (50-70°C), stabil dalam penyimpanan, dan tidak mengiritasi kulit sukarelawan. Semakin tinggi konsentrasi minyak argan dalam sediaan lip balm menunjukkan perubahan kondisi kulit bibir menjadi lebih baik. Konsentrasi 20% minyak argan mampu meningkatkan kelembaban kulit bibir dengan persen pemulihan 30,37%. Kesimpulan: Minyak argan dapat diformulasikan dalam sediaan lip balm dan sediaan lip balm dengan konsentrasi minyak argan 20% menunjukkan efektivitas sebagai pelembab bibir yang paling baik (persentase pemulihan 30,37%) dan paling mendekati efektivitas produk pasaran (persentase pemulihan 30,61%).